“Was ist das denn[1], Bunda?” Kautsar bertanya pada bunda saat seekor kuda dengan kereta beroda empat melintas di jalan. “Itu namanya delman, seperti lagu yang sering kalian nyanyikan.” Bunda menjelaskan. “Ach so…”[2] ucap Kautsar dan Salsabila hampir berbarengan. “Kita naik yuk, Bundaa?!” Kautsar penuh semangat mengajak bunda dan adiknya. “Bade kamana, Neng?” tanya pak kusir…
Kategori: Cermin
Sentuhan Cinta dari Perleberger Strasse
“Bun…Bunda, kita mau pergi nih, Bunda mau ikut?” tanya Kautsar sambil meraih tangan saya untuk sungkem. “Iya, kita mau pergi Bunda…jauuuuh sekali!” Salsabila ikut berbicara. “Wah…wah..wah, anak-anak Bunda yang shalih shalihah ini mau pada kemana, kok sudah rapi begini?” saya terheran-heran melihat anak-anak yang sudah berpakaian rapi. “Kautsar mau ke Al-Falah, mau belajar iqra sama…
Tangan Mulia
Sesosok tubuh tergolek di atas trotoar tanpa alas. Ia seorang lelaki dengan tubuh tanpa tangan dan kaki. Sorot matanya menghiba berharap belas kasih pada setiap yang berlalu lalang di depannya. Di dekat tubuhnya yang kurus teronggok sebuah gelas plastik untuk menampung rasa peduli dari orang-orang yang tersentuh nuraninya. Salsabila memandangi lama sosok pengemis cacat itu.…
Ketika Kautsar Bertanya
Dia-lah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung. Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia-lah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya(QS. Ar-Ra’d :…