“Masya Allah…40, 5 derajat!” rasanya tak percaya ketika kulihat alat pengukur suhu yang barusan kukempitkan di sela-sela ketiak si sulung. Matanya menatapku dengan sorot sayu padahal belum lama berselang mata itu masih berbinar-binar ceria diiringi senyum penuh rasa bangga manakala menunjukkan kepadaku sebuah kreasinya menyusun balok-balok kayu membentuk kereta api. “Bunda, aku ingin tidur” suara…
“Bunda, tolong…”
![](https://i0.wp.com/www.ratnautami.com/wp-content/uploads/2011/11/sick-kid.jpeg?resize=161%2C173&ssl=1)