Kategori: Catatan Perjalanan

Hikmah bisa muncul dan diambil kapan saja. Pun di saat melakukan perjalanan, baik ke negeri seberang atau sekedar bersilaturahim ke tetangga sebelah atau belanja ke pasar.

Pulang

Suatu hari saya berpapasan dengan dua orang lelaki berwajah Timur Tengah di pintu keluar stasiun utama kota Potsdam, sebuah kota yang berjarak tempuh sekitar 1 jam dari Berlin. Sebenarnya tak ada yang aneh pada diri keduanya sebagaimana lazimnya pemandangan di stasiun, orang berlalu lalang dan bergegas sambil menenteng koper. Kendati demikian, apa yang dibawa oleh…

Continue reading

Memaknai Bahagia

Kemarin seorang sahabat bercerita dengan penuh haru tentang tingkah laku buah hatinya yang gelisah menanti esok hari tiba karena pada hari yang dinanti-nantinya itu di Jerman ada perayaan Muttertag (hari ibu), ia ingin mempersembahkan sesuatu untuk ibunya. Anak-anak usia sekolah di Jerman memang dibiasakan menyambut hari ibu dengan memberi suatu hadiah dalam berbagai macam kreasi,…

Continue reading

Siapa Mau Menyentuhnya?

Tak terasa bulan Mei berlalu dan kini sudah mulai menapaki hari-hari bulan Juni. Saya merasa gelisah teringat pada sebuah lintasan hati ketika melihat suatu hal pada saat diselenggarakan sebuat perhelatan rutin sebuah yayasan yang menaungi masjid Indonesia di Berlin, tepatnya hari Minggu 10 Mei lalu di Tiergarten Park depan Schloss Belevue. Perhelatan rutin yang ditujukan…

Continue reading

Kala Sinyal Kelahiran Itu Tiba

Tepat jam 12 malam, kudengar Nazhifa menangis mencari bantal kesayangannya. Malam itu seperti beberapa malam sebelumnya ia senang tidur di ruang depan bersama ayahnya. Begitulah kondisinya kalau ia lagi sakit, selalu tak mau lepas dari ayahnya. Kupikir,suamiku akan segera mencarikan bantal kesayangannya itu begitu ia menangis, jadi aku tak segera beranjak. Karena nangisnya tak kunjung…

Continue reading

Belajar Menahan Amarah

Pada suatu kesempatan berdiskusi ringan dengan para ibu yang mengantarkan putra-putrinya belajar baca qur’an, saya melontarkan sebuah pertanyaan. “Ibu-ibu yang saya cintai, apa yang paling sulit dikendalikan dari diri ibu?” Suasana hening sejenak, mereka terlihat termenung memikirkan sesuatu, lalu tak berapa lama mereka bergiliran menjawab. “Saya paling sulit mengendalikan marah”, jawab seorang ibu yang mendapat…

Continue reading