Tag: Kehidupan di Jerman

Perisai Diri di Jantung Jerman (#3)

Ketika Profesor Rusia itu Minta Dibacakan Al-Qur’an “Ja, Guten Morgen?!”… terucap salam dari seraut wajah bermata hijau yang menyembul di balik pintu setelah beberapa saat diketuk. Tatapannya tertuju pada seorang wanita Jerman bernama Frau Larscheid yang tak lain adalah pimpinan lembaga tempat ia berkiprah. Saat itu Frau Larscheid yang ramah dan kharismatik sedang mengantarku ke…

Continue reading

Perisai Diri di Jantung Jerman (#2)

Bismillah walhamdulillah… Beberapa hari setelah beradaptasi dengan tempat kami tinggal, suamiku mengajak berjalan-jalan mengenal lingkungan sekitar. Selama menyusuri jalan kami menemui beragam orang di samping orang-orang pribumi, yang bila kami lihat dari raut wajahnya, dapat diduga asal mereka seperti dari Turki, Arab, Korea maupun Afrika. Sehelai Kain Identitas, Pengikat Persaudaraan Sebagaimana orang yang tidak saling…

Continue reading

Perisai Diri di Jantung Jerman (#1)

Bismillah walhamdulillah… Ada banyak pertanyaan dilontarkan orang-orang di sekitarku saat ku kembali ke tanah air setelah beberapa tahun menyelami kehidupan di negara minoritas muslim, tepatnya di ibukota Jerman, Berlin. Hal yang paling sering ditanyakan mereka adalah tentang hijab. Sepertinya mereka penasaran karena di awal berjumpa lagi denganku, penampilanku tetap seperti dulu saat aku akan meninggalkan…

Continue reading

Bahagianya Menjadi Muslimah Indonesia

Siang itu saya dan suami berada di Burgeramt (Balaikota). Suasana terasa hening sekalipun ada banyak orang di dalam gedung tempat segala sesuatu yang berurusan dengan administrasi kependudukan di Jerman tersebut. Sebagian orang mengantri di loket pengambilan kartu, sebagian lainnya duduk mengisi formulir dan sebagian lagi menunggu giliran nomornya dipanggil. Sambil menanti giliran, saya pun asyik…

Continue reading

Karena hidup ini fana

Waktu terasa cepat berlalu di dunia yang fana ini. Rasanya baru kemarin menyaksikan seorang pria berucap syukur ketika motornya yang di parkir di halaman masjid nyaris hilang. Lubang tempat memasukan kunci telah dirusak seseorang di malam ke 21 Ramadhan lalu. Masih segar pula dalam ingatan di saat bersamaan dengan kejadian itu saya melihat seorang nenek…

Continue reading