Penulis: Ineu Ratna Utami

Kehidupan daun yang senantiasa bermanfaat selama tumbuh hingga luruh ke bumi, menginspirasi sekaligus menumbuhkan azzamku. Berbekal segala yang dikaruniakan-Nya, kucoba belajar membaca kehidupan, menyelaminya di telaga nurani lalu berusaha menemukan hikmah dan menuliskannya. Bagiku, menulis merupakan salah satu cara 'meneladani' kehidupan daun. Semoga berguna tak hanya untukku tapi untuk siapa pun yang membaca. Satu asa yang ingin kuraih hanyalah menjadi bagian dari "Khairunnas anfa’uhum linnas - Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain." (HR. Bukhari dan Muslim).

Pusara Berbunga

Sejak seminggu lalu saat kami mesti menunggui anak-anak yang masih dalam tahap penyesuaian di sekolah barunya, seringkali saya lihat ada beberapa orang yang keluar masuk gerbang persis sebelah Kindergarten. Rasa ingin tahu mengusik hati saya, maka setelah menjemput anak-anak kemarin siang saat cuaca cerah dan hangat, saya ajak suami memasuki tempat tersebut. Ternyata areal pemakaman!…

Continue reading

Mengenang Bahasa Cintamu, Ibu

Kemarin sore, tak sengaja terlintas di mataku sebuah kalimat “Alles Liebe zum Muttertag” dalam sebuah jurnal iklan sebuah swalayan di Berlin. Ternyata kulihat tanggalan di kalender tanggal 11 Mei ditulis sebagai Muttertag. Banyak sekali bentuk hadiah yang terpampang dalam iklan tersebut yang ditujukan untuk merayakan hari tersebut. Hmm…tiba-tiba saja pikiranku melayang pada sosok perempuan yang…

Continue reading

Saat Diuji untuk Berkata Sejujurnya

“Kenapa tidak coba menyampaikan sejujurnya?“… kata-kata itu selalu mengiang-ngiang di telinga saat seorang sahabat mencoba memberi saran agar kami memindahkan tempat anak-anak kami menghabiskan sebagian waktunya di Kindergarten (semacam taman kanak-kanak). Hmm…sebuah saran yang baik sebenarnya. Tapi entah kenapa kami belum mencobanya. Sejujurnya, hati kami sering diliputi rasa was-was, khawatir tak bisa menyampaikan dengan bijaksana.…

Continue reading

Belajar dari seorang Ibu Tua

Sabtu lalu saya sekeluarga bergegas berangkat ke masjid Al-Falah, sebuah masjid yang didirikan oleh orang-orang Indonesia di Berlin. Khawatir acara pengajian yang biasa diadakan tiap penghujung bulan itu sudah di mulai, kami berlari-lari kecil sambil diiringi tawa riang anak-anak mengejar bis yang hampir saja meninggalkan kami. Yah apa boleh buat, sekalipun bis bisa terkejar, kami…

Continue reading

Sebentuk Cinta untuk Palestina

Pagi itu aku tergugu membaca berita tentang kondisi Palestina yang semakin menyayat hati di sebuah situs Islam. Tak terasa mataku basah dan hatiku menggigil merasakan penderitaan rakyat Palestina di mana Israel laknatullah telah begitu semena-mena memboikot sarana vital seperti listrik dan air. Tak lama kemudian dering handy membuyarkan semua bayanganku tentang warga di Gaza, “Assalamu’alaykum…Teh,…

Continue reading