Bulan: Mei 2008

Sebuah Hikmah dari Arena Laga

Entah mengapa hari ini saya teringat babak final pertandingan bulutangkis beberapa waktu lalu. Pada saat itu saya tertarik untuk menonton dengan serius, karena yang akan bertanding adalah pasangan putra dan putri belasan tahun melawan pasangan pria dewasa. Bahkan salah seorang dari pria tersebut berkebangsaan Jerman dan menjadi pelatih di kota tempatnya tinggal. Saya sempat membaca…

Continue reading

Sepenggal Episod Silaturahim

Pagi kemarin kami sekeluarga dijemput seorang sahabat menuju sebuah gedung yang akan dijadikan arena pertandingan bulutangkis. Sesampai di tempat, suasana masih terasa lengang. Beberapa panitia sedang sibuk mempersiapkan segala keperluan untuk kelancaran acara yang dirancang sebagai milad pertama berdirinya yayasan yang memayungi masjid Indonesia di Berlin. Kedatangan saya ke sana bukanlah sebagai peserta turnamen tersebut.…

Continue reading

Pusara Berbunga

Sejak seminggu lalu saat kami mesti menunggui anak-anak yang masih dalam tahap penyesuaian di sekolah barunya, seringkali saya lihat ada beberapa orang yang keluar masuk gerbang persis sebelah Kindergarten. Rasa ingin tahu mengusik hati saya, maka setelah menjemput anak-anak kemarin siang saat cuaca cerah dan hangat, saya ajak suami memasuki tempat tersebut. Ternyata areal pemakaman!…

Continue reading

Mengenang Bahasa Cintamu, Ibu

Kemarin sore, tak sengaja terlintas di mataku sebuah kalimat “Alles Liebe zum Muttertag” dalam sebuah jurnal iklan sebuah swalayan di Berlin. Ternyata kulihat tanggalan di kalender tanggal 11 Mei ditulis sebagai Muttertag. Banyak sekali bentuk hadiah yang terpampang dalam iklan tersebut yang ditujukan untuk merayakan hari tersebut. Hmm…tiba-tiba saja pikiranku melayang pada sosok perempuan yang…

Continue reading