Anugerah Tak Disangka

Sudah setahun belakangan ini kami dihadapkan pada sebuah situasi yang membuat kami senantiasa menyelipkan sebuah do’a khusus diantara untaian do’a yang kami panjatkan di setiap waktu. Hingga kini kami tetap berharap Dia yang Maha Mendengar, mengabulkan permohonan kami. Namun sungguh tak disangka, Dia Yang Maha Mengetahui segala yang di langit dan di bumi justeru memberikan sebuah anugerah kepada kami sesuatu yang tiada tara nilainya.


Di awal kehadiran anugerah tiada tara ini, (kami khususnya saya) tidak menyadarinya. Setelah dua purnama, barulah kami mengetahui telah hadir dalam rahim saya calon permata hati berikutnya, setelah sebelumnya Allah menitipkan amanah dua permata hati yang selama ini telah mewarnai hari-hari kami dengan tangis, gelak tawa dan keceriaan mereka.Sekalipun kehadirannya tak disangka-sangka, kami sangat bahagia dan bersyukur padaNya atas anugerah ini..


Sepertinya semua sudah dalam rencanaNya, saat saya belum menyadari kehadirannya, saya bertekad menyusi permata hati yang kedua hingga genap dua tahun. Namun betapa lara hati saya, saat menghadapi kenyataan ASI menyusut dari waktu ke waktu hingga putri saya sering menangis karena merasa masih haus. Sekalipun sudah mengenal susu segar atau formula juga sari buah-buahan, putri saya tetap saja merasa ASI menu utamanya. Air mata sering tumpah sewaktu mendengar tangis pilunya, dan disaat itulah do’a saya lantunkan kepadaNya agar diberi ASI yang mencukupi kebutuhannya. Tetapi keadaan yang terjadi sebaliknya hingga akhirnya putri saya mulai bisa menerima keadaan dan mulai terbiasa secara perlahan-lahan tak tergantung lagi pada ASI. Saya sempat sedih karena tak dapat memberikan ASI hingga dua tahun seperti yang saya azzamkan. Tapi saat itulah saya baru menangkap sinyal dari semua keadaan tersebut, ternyata
sebentuk kehidupan telah bersemayam dalam rahim saya, Subhanallah!


Kini, tak terasa tinggal seratus hari lagi (menurut tanggal perkiraan lahir) menanti kehadirannya meramaikan suasana rumah kami. Gerakannya sudah bertambah kuat. Apalagi bila saya, ayahnya juga kakak-kakaknya menyentuh atau mengelus-eluskan tangan di perut saya, ia tak berapa lama membalas dengan gerakan atau tendangan. Kami semua tersenyum bahagia…


Seberat apapun kondisi yang tengah kami hadapi saat ini, semoga kebahagiaan selalu mengiringi hari-hari kami. Semoga Allah menjadikan kami orang-orang yang bersyukur dengan segala karuniaNya dan bersabar dengan segala cobaanNya. Amiin


Kehadiran permata hati dalam kehidupan rumahtangga kami, sekalipun merupakan ujian buat kami, mereka juga pelipur lara dan pembangkit semangat.


“Rabbanaa hablanaa min azwaajinaa wa dzurriyatinaa qurrata a’yun waj’alnaa in lil muttaqina imaamaa”(QS.Al Furqan, 25:74)

Tinggalkan Balasan